JAMBI – Akibat gagalnya Pengurus Besar Persatuan Xiangqi Indonesia (PB-PEXI) melaksanakan beberapa even bergengsi, seperti melaksanakan Kejuaraan Nasional Xiangqi (Kejurnas) dan mengikuti Asian Indoor Games (AIG) ke-III di kota Hanoi, Vietnam.
Membuat para atlit dan pencinta xiangqi di tanah air, bahwa Persatuan Xiangqi di tanah air tampaknya suram, bahkan mereka bertanya-tanya, bagaimana nasib xiangqi kedepan, pasalnya mereka sudah keburu mencintai olahraga asal negara tirai bambu China.
Membuat para atlit dan pencinta xiangqi di tanah air, bahwa Persatuan Xiangqi di tanah air tampaknya suram, bahkan mereka bertanya-tanya, bagaimana nasib xiangqi kedepan, pasalnya mereka sudah keburu mencintai olahraga asal negara tirai bambu China.
Akibat kisruhnya ditubuh PB Pexi, membuat para pendiri Pexi angkat bicara, diantaranyanya datang dari mantan Ketua Umum PB Pexi, Bunyanto Eka Cendana, mantan ketua harian PB Pexi, Kelvin Siau, sebenarnya PB Pexi bisa menjadi pengayom semua pengprov yang ada di tanah air, asal mengikuti program yang telah disusun di Rakernas PEXI di Sumsel tahun lalu.
Sedangkan KU PB Pexi, saat dikonfirmasi tentang rencana Pexi ke depan, tidak memberikan jawabab via pesan singkat (sms).
Namun kenyataan pengurus terpilih dalam munas ke-III di Jakarta, telah gagal melaksanakan amanat AD/ ART Pexi, diantaranya gagal melakukan even tahunan, yaitu menyelenggara Kejuaraan Nasional Xiangqi (kejurnas) dan gagal mengirim atlit Xiangqi ke Vietnam.
Selain itu beberapa daerah meminta untuk dilakukan rapat kerja nasional (rakernas) untuk membahas perkembangan xiangqi kedepan dan ada juga yang mengusulkan untuk diadakan musyawara luar biasa (munaslub) guna mencari sosok pengurus yang peduli kepada Persatuan Xiangqi Indonesia (RM).